Senin, 25 Maret 2013

Wasiat Nasehat ( Umur )

Wasiat Nasehat ( Umur )

“Siapa yang menginginkan khusnul
khotimah dipenghujung umurnya,
hendaknya ia berprasangka baik kepada
manusia.”( Imam Syafi’i )"Renungkanlah
pendeknya umurmu. Andaikata engkau
berumur seratus tahun sekalipun, maka
umurmu itu pendek jika dibandingkan
dengan masa hidupmu kelak di akhirat
yang abadi, selama-lamanya.

Coba
renungkan, agar dapat beristirahat ( pensiun )selama dua puluh tahun,
dalam satu bulan atau setahun engkau sanggup menanggung berbagai
beban berat dan kehinaan di dalam mencari dunia. Tetapi mengapa
engkau tidak sanggup menanggung beban ibadah selama beberapa hari
demi mengharapkan kebahagiaan abadi di Akhirat nanti?Jangan panjang
angan-angan, engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa
tak lama lagi engkau akan mati. Katakana dalam hatimu :

Pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku
mati. Malam ini aku akan sabar untuk beribadah, siapa tahu besok aku
mati.Sebab, kematian tidak datang pada waktu, keadaan dan tahun
tertentu. Yang jelas ia pasti dating. Oleh karena itu, mempersiapkan diri
menyambut kedangan maut lebih utama daripada menpersiapkan diri
menyambut dunia. Bukankah kau menyadari betapa pendek waktu
hidupmu di dunia ini?
Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu tarikan dan hembusan
napas atau satu hari?

Setiap hari lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah
kepada Allah swt. Andaikata engkau ditakdirkan untuk hidup selama lima
puluh tahun dank au biasakan dirimu untuk sabar beribadah, nafsumu
tetap akan berontak, tetapi ketika maut menjemput kau akan berbahagia
selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda-tunda dirimu untuk
beramal, dan kematian dating di waktu yang tidak kau perkirakan( Imam
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali )
"Jika engkau telah berusia empat puluh tahun, maka segeralah untuk
memperbanyak amal shaleh siang maupun malam. Sebab, waktu
pertemuanmu dengan Allah 'Azza wa Jalla semakin dekat. Ibadah yang
kau kerjakan saat ini tidak mampu menyamai ibadah seorang pemuda
yang tidak menyia-nyiakan masa mudanya. Bukankah selama ini kau sia-
siakan masa muda dan kekuatanmu. Andaikata saat ini kau ingin beramal
sekuat-kuatnya, tenagamu sudah tidak mendukung lagi.Oleh karena itu
beramallah sesuai kekuatanmu.

Perbaikilah masa lalumu dengan banyak berdzikir, sebab tidak ada amal
yang lebih mudah dari dzikir. Dzikir dapat kamu lakukan ketika berdiri,
duduk, berbaring maupun sakit. Dzikir adalah ibadah yang paling
mudah.Rasulullah saw bersabda : Dan hendaklah lisanmu basah dengan
berdzikir kepada Allah swt.Bacalah secara berkesinambungan doa' dan
dzikir papa pun yang mudah bagimu. Pada hakikatnya engkau dapat
berdzikir kepada Allah swt adalah karena kebaikannya. Ia akan
mengaruniamu…..( Ibnu 'Atha illah Askandari )

"Ketahuilah, sebuah umur yang awalnya disia-siakan, seyogyanya sisanya
dimanfaatkan. Jika seorang ibu memiliki sepuluh anak dan sembilan
diantaranya meninggal dunia. Tentu ia akan lebih mencintai satu-satunya
anak yang masih hidup itu. Kamu telah menyia-nyiakan sebagian besar
umurmu, oleh karena itu jagalah sisa umurmu yang sangat sedikit
itu.Demi Allah, sesungguhnya umurmu bukanlah umur yang dihitung sejak
engkau lahir, tetapi umurmu adalah umur yang dihitung sejak hari pertama
engkau mengenal Allah swt.( Ibnu 'Atha illah Askandari )

"seseorang yang telah mendekati ajalnya ( berusia lanjut ) dan ingin
memperbaiki segala kekurangannya di masa lalu, hendaknya dia banyak
membaca dzikir yang ringkas tetapi berpahala besar. Dzikir semacam itu
akan membuat sisa umur yang pendek menjadi panjang, seperti dzikir
yang berbunyi : Maha suci Allah yang Maha Agung dan segala puji bagi-
Nya, ( kalimat ini kuucapkan ) sebanyak jumlah ciptaan-Nya, sesuai
dengan yang ia sukai, seberat timbangan Arsy-Nya dan setara dengan
jumlah kata-kata-Nya.Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat dan
puasa sunah, maka perbaikilah kekuranganmu dengan banyak bershalawat
kepada Rasulullah saw.

Andaikata sepanjang hidupmu engkau melakukan segala jenis ketaatan
dan kemudian Allah swt bershalawat kepadamu sekali saja, maka satu
shalawat Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau
bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan
Allah swt bershalawat kepadamu sesuai dengan kebesaran-Nya. Ini jika
Allah swt bershalawat kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah swt
membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana yang
disebutkan dalam sebuah Hadits Shahih?Betapa indah hidup ini jika kau
isi dengan ketaatan kepada Allah swt, dengan berdzikir kepada-Nya dan
bershalawat kepada Rasulullah saw."

( Ibnu 'Atha illah Askandari )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar